Selasa, 23 Juni 2009

LITBANG PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN MINERAL

entry-content'expr:id='"post-" + data:post.id'>


Litbang Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral merupakan salah satu kegiatan tertua dan sebagai cikal-bakal dari Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara. Dimulai pada tahun 1960 bernama Balai Penelitian Tambang Dan Pengolahan Bahan Galian (BPT/PBG). Kemudian pada tahun 1976 terjadi pengabungan antara BPT/PBG dengan Akademi Geologi dan Pertambangan (AGP) menjadi institusi baru bernama Pusat Pengembangan Teknologi Mineral (PPTM). Selanjutnya berubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral (PPPTM) dan akhirnya saat ini menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA).




KelompokLitbang ini terdiri dari sub-sub kelompok Karakterisasi Mineral, Pengolahan Mineral Industri, Pengolahan Mineral Logam, Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Industri Mineral, dan Teknologi Bahan.

Pada dasarnya, tugas pokok dan fungsi Kelompok Litbang Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral adalah melaksanakan kegiatan litbang yang terkait dengan seluruh mineral, baik mineral logam maupun non-logam, kecuali batubara. Selama keberadaannya, Kelompok ini telah berhasil melakukan litbang yang menyangkut peningkatan nilai tambah berbagai jenis mineral, sebagai bagian dari upaya menyiapkan bahan baku untuk industri berbasis mineral. Bahkan untuk mengintegrasikan kegiatan litbang pengolahan mineral, mulai pada tahun 2005 telah dirintis pembangunan pilot plant pengolahan mineral secara terpadu di daerah Citatah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Diharapkan, pilot plant dapat beroperasi pada tahun 2010.

Sehubungan dengan upaya Puslitbang tekMIRA meningkatkan pemanfaatan batubara sebagai energi pengganti bahan bakar minyak (BBM), Kelompok Litbang Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral telah mengimplementasikannya dalam beberapa kegiatan, yaitu:

Pemanfaatan katalis yang berasal dari limonit untuk proses pencairan batubara.
Batubara cair yang telah dicanangkan sebagai sumber energi alternatif untuk menambah pasokan BBM, memerlukan katalis untuk mendapatkan hasil cairan yang tinggi dengan proses cepat. Katalis berbasis besi diprediksi akan menjadi katalis yang banyak dipakai di masa mendatang. Katalis dimaksud adalah limonit yang sangat potensial digunakan ditinjau dari aspek harga dan kereaktifannya. Sumber limonit itu sendiri banyak terdapat di Soroako (PT Inco), Sulawesi Tenggara dan Pomalaa (PT Aneka Tambang), Sulawesi Selatan.
Kegiatan penelitian meliputi pengamatan transformasi limonit menjadi pirotit pada proses sulfidasi, serta pengkajian faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan mineral tersebut agar diperoleh tingkat pencairan batubara yang tinggi. Selain itu dikaji pula jumlah cadangan limonit di Soroako dan Pomalaa, sampai sejauh mana mampu mendukung kegiatan pencairan batubara.
Abu terbang pada PLTU
Setelah berhasil melaksanakan percobaan pada skala laboratorium terhadap abu terbang PLTU Suralaya, Litbang Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral akan berupaya
Strategi Litbang dari Kelompok Program Teknologi Pengolahan Mineral didasarkan pada program-program terkini yang diminta baik oleh masyarakat industri pengguna mineral maupun pemerintah.
Saat ini beberapa industri yang terkait dengan bahan baku mineral adalah Industri logam, Industri Aneka, Industri Kimia, Industri Keramik, Industri Konstruksi/Bangunan, Industri Perminyakan, dan Industri Pertanian/Perkebunan,Perikanan/Peternakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


General